Minggu, 23 Oktober 2011

Hilang Asa

Sendiri, termenung sendiri
Hilang arah, hilang harapan
Tak bisa bergerak
Tersandera ketakutan dan ketidakberdayaan

Apa yang harus dilakukan?
Berdiri pun tak mungkin, apalagi tuk berlari...
Seakan gravitasi bumi memaksa tuk tetap bertahan
Bertahan dalam keterpurukan tiada akhir

Hanya hembusan nafas yang terdengar
Tak ada kata terucap
Semua berteriak mencari, namun tiada arti
Meskipun telinga ini mendengar, hati seakan tak peduli
Karena hati telah terbayangi
Awan gelap yang menutupi langit-langit asa ini

WANITA

Wanita, sebuah kata yang merujuk pada keindahan
Semuanya, tak terkecuali, mereka selalu indah
Namun, seringkali dianggap sangat rendah
Alasannya? Tentu saja karena mereka lemah

Hei! Kalian sungguh membuat kesalahan besar!
Sekedar saran, buatlah kacamata yang sangat lebar!
Agar kalian cepat-cepat sadar
Mereka tak seburuk yang kalian pikirkan
Sungguh, alasan yang sangat menjijikkan

Mari sejenak, luaskan pikiran
Para pemimpin hebat tak akan ada jika wanita pun tak ada
Ilmuwan, dokter, polisi, bahkan presiden sekalipun
Semuanya tak berarti apa-apa tanpa peran seorang wanita
Kalian semua, tak akan hadir di dunia tanpa wanita
Jadi, masihkah kalian memandang rendah wanita?

Benarlah kata seseorang,
Jika wanita sedang tersenyum, bukan selalu berarti ia sedang bahagia
Namun, ia ingin agar tidak terlihat lemah
Jika wanita sedang menangis, bukan berarti ia seorang yang cengeng
Namun, ia sedang menahan luka
Jadi, sudahkah hilang pikiran buruk kalian akan wanita?

Wanita tak akan memaksa kalian untuk mengagungkan mereka
Karena dimanapun, lelaki-lah yang menjadi seorang khalifah
Tapi bisakah, kalian menghapus pikiran buruk itu?
Dan menghadirkan lembaran kecil di hati kalian bertuliskan
"Wanita tidaklah hanya sepotong kerikil di jalanan"
 
Copyright © 2010 pondok bahasa | Design : Noyod.Com | Images : Red_Priest_Usada, flashouille